Kamis, 31 Juli 2014

Kegundahan Hati Seorang Siswa SMA

“Perasaan itu yang selalu hadir dalam fikiran dan hati ini”

Sudah lama sekali rasanya saya tidak mencurahkan isi fikiran di kepala ini ke dalam sebuah tulisan. Mencoba memulai lagi namun dengan topik yang sedikit ringan. Tulisan ini memiliki main idea mengenai kegundahan hati seorang anak manusia ketika detik-detik kelulusan masa studi Sekolah Menengah Atas (SMA)-nya.
Yap, kegundahan hati atau yang sering dikenal saat ini adalah kegalauan. Kegundahan atau kegalauan menurut definisi saya adalah perasaan atau fikiran yang tidak menentu karena dipenuhi oleh rasa kekhawatiran dan ketakutan yang sedikit berlebihan, atau lebay hehehe.....
Kegundahan yang saya rasakan sebenarnya tidak hanya sekedar saat momen-momen seperti itu, namun dari banyak kegundahan yang dirasakan, mungkin salah satu yang terhebat adalah ketika saya telah menyelesaikan masa studi saya di SMA, kenapa bisa seperti itu ?
Seperti yang telah saya definisikan tadi, ada perasaan yang tidak menentu menyerang fikiran di kepala ini. Rasa khawatir yang berlebihan, dan takut akan hal terburuk akan melanda. Hal terburuk itu semacam fenomena yang tidak dikehendaki atau tidak sejalan dengan harapan. Mungkin bukan hanya saya yang mengalami ini.
Saya merupakan siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang standard atau biasa-biasa saja. Saya bukan siswa yang selalu memperoleh peringkat tiga besar dikelas, bahkan sepuluh besarpun jarang saya rasakan, dan saya adalah siswa jurusan ilmu sosial atau IPS yang terkenal dengan siswa malas dan sering bermain yang dicap oleh guru-guru pada umumnya padahal faktanya tidak “selalu” seperti itu. Namun satu hal yang membuat saya bangga pada diri saya adalah saya bisa menjadi bagian dari siswa SMA saya saat itu, narsis sedikit yak....hehehe
Mendekati pengumuman akhir masa studi saya di tingkat SMA, dirundung dengan kegundahan hati yang tinggi, tidak seperti kebanyakan teman-teman yang sangat bahagia ketika mendekati kelulusan. Saya bukannya tidak bersyukur karena sudah mau lulus atau selesai masa studi SMA saya, tapi saya lebih kepada fikiran kedepan, mau kemana saya setelah ini ?
Saya takut dan khawatir tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi khususnya pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Lagi-lagi saya bukannya merendahkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hanya saja keinginan saya yang kuat ingin melanjutkan ke PTN seperti yang dicita-citakan oleh kedua orang tua saya, karena PTN terkenal dengan biaya pendidikannya yang murah dan jaminan masa depan yang lebih menjanjikan (read:kondisi PTS).
Ketika telah menetapkan dalam hati dan doa dalam beribadah untuk melanjutkan pendidikan ke PTN, saya terbentur dengan kegundahan hati mengenai cara memasuki atau melanjutkan ke PTN. Terang saja, untuk bisa melanjutkan ke PTN tidak semudah yang dibayangkan, banyak prosesnya dan tentunya tidak sembarangan. Saya telah mengikuti tes Ujian Tulis (UTUL) Universitas Gajah Mada dan Seleksi Masuk (SIMAK) Universitas Indonesia, dan semua hasilnya nihil atau tidak lulus. Kebetulan ujian masuk tersebut dilakukan ketika di akhir-akhir kelulusan SMA.
Kondisi yang saya rasakan pada saat itu berbeda dengan beberapa teman saya, karena mereka beberapa sudah ada yang keterima di PTN melalui ujian tulis maupun ujian tanpa tulis meskipun masih banyak yang seperti saya (read:belum jelas masa depannya).

Membuat tekanan semakin besar ke dalam fikiran ini. Mau lanjut kemana zis setelah ini ? Saya belum menemukan jawabannya......