Selamat Ulang Tahun Kampusku, Institut Pertanian Bogor (IPB)
yang ke-52. Semoga senantiasa menjadi Pioneer dalam mengatasi permasalahan
Bangsa Indonesia khususnya dibidang Pertanian (luas).
Sudah 52 Tahun IPB secara formal (legal) berdiri di Tanah
Ibu Pertiwi karena sebelumnya IPB masih bersatu dengan Universitas Indonesia
(UI) untuk Fakultas Pertanian (CMIIW). Untuk mengetahui sejarah detailnya,
Leser dapat membuka situs resmi IPB di www.ipb.ac.id.
Saya secara resmi diterima di Kampus Rakyat atau IPB ini
pada tahun 2010 dibulan Agustus kalau saya tidak salah. Awalnya sempat ragu,
karena letaknya ternyata dipelosok Bogor yaitu daerah Dramaga. Hanya saja, saya
sempat terpancing emosi (kebanggaan) saya ketika diperjalanan utk daftar ulang
melihat spanduk yang terpampang disepanjang jalan mulai dari Jalan Raya Dramaga
(Radar) (arah Terminal Laladon menuju Dramaga) dengan kata-kata sekiranya
seperti ini “Selamat Datang Putra-Putri Terbaik Bangsa”. Sebuah kalimat yang
menurut saya (mungkin yang lain berbeda) memacu jantung saya untuk segera
berproses di IPB. Singkat cerita, untuk salam perkenalan tersebut, salah satu
faktor yang membuat saya bangga terhadap kampus saya ini.
Empat (4) Tahun saya berproses di IPB (2010-2014), banyak
kenangan yang saya rasakan. Mulai dari suka, duka, canda tawa sampai tangis,
semua saya lewati dan saya nikmati. Tidak semudah yang saya bayangkan untuk
berproses di Kampus Rakyat ini. Banyak halangan dan rintangan yang perlu saya
hadapin dan terkadang membuat pergerakan emosi saya begitu volatile. Namun saya ingat pesan-pesan teman dan senior dikampus,
yaitu nikmatilah prosesmu. Sampai pada akhirnya, 3 September 2014, saya
diwisuda sebagai seorang Sarjana Ekonomi IPB.
Jika ingin dikatakan, darimana awal saya merasakan apa itu
arti kehidupan yang sesungguhnya, jawabannya adalah ketika pertama kali saya
menginjakkan kaki di Kampus ini. Selama masa SMA, saya cenderung setelah
selesai sekolah selalu langsung pulang kerumah. Tidak pernah terbesit dihati
untuk melakukan sesuatu untuk diri saya sendiri (diluar tanggungjawab sebagai
seorang pelajar). Di dunia kampus inilah saya mulai menemukan makna aktualisasi
diri. Perlahan demi perlahan, diawali dari mengikuti kegiatan kampus yaitu
berkecimpung di dunia kepanitiaan sampai organisasi internal kampus (HIPOTESA)
dan eksternal kampus (HMI). Sedikit banyak, saya bersyukur dapat diberikan
kesempatan untuk berproses sampai sejauh itu. Setidaknya, saya tidak terlalu
menyesal seperti dijaman sekolah (SMA) dulu. Karena saya dapat memberikan
sedikit (serpihan) kontribusi untuk IPB.
Apakah selama saya berproses Empat (4) Tahun ini, saya sudah
merasa cukup puas ? Jawabannya (masih) belum puas. Banyak hal yang menurut saya
yang dapat saya lakukan yang lebih untuk IPB khususnya dan untuk bangsa
umumnya. Jika saya mengambil sebuah lirik Hymne IPB yaitu “Tridharma nan
Mulia”, ada hal yang kurang saya lakukan. Tridharma tersebut terdiri dari
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.
Untuk bidang Pendidikan jika sudut pandang saya, mungkin
saya sudah mencapai tahap tersebut, namun (baru) tahap Sarjana 1. Lalu bidang
Penelitian-pun setidaknya saya pernah berkontribusi dalam kegiatan Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) meskipun tidak sampai tahap sekaliber Nasional
apalag Internasional, namun setidaknya saya pernah melakukan bersama
sahabat-sahabat saya dan tidak lupa saya mampu menyelesaikan skripsi saya dan
mungkin itu bisa dimasukkan dalam bidang Penelitian. Untuk bidang Pengabdian,
mungkin saya sering mengikuti kegiatan kepanitiaan dan organisasi internal dan
eksternal dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun untuk sisi ini saya
masih merasa sangat kurang. Mungkin karena sampai detik ini, saya belum mampu
bekerja dibidang pemerintahan (pengabdian) untuk mampu mengabdi pada masyarakat
luas, dan malah (agak) bersebrangan dengan ilmu saya. Namun saya ingat pesan
teman dan senior saya, untuk saat ini, nikmatilah prosesmu. Insyaallah, sampai
titik darah penghabisan saya akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk para Leser, jangan pernah bertanya kepada saya, apa
saja yang sudah saya lakukan untuk Kampus saya selama ini ? Karena kalian hanya
akan menerima jawaban keluh-kesah dalam dada ini dalam bentuk penyesalan.
Biarlah, untuk saat ini saya akan menikmati proses saya
sebagai diri saya yang sekarang ini, sembari berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan umur dan kesempatan untuk mencapai tujuan saya tersebut, yaitu
Mengabdi kepada Negeri.
Saya tutup tulisan saya kali ini dengan sebuah do’a untuk
Kampus saya Tercinta,
“Ya Allah, terimakasih banyak atas nikmat dan rahmat-MU
telah menggerakkan tangan-Mu sedemikian rupa sehingga Kampusku (IPB) masih
tegak dan tegap berdiri diatas tanah Ibu Pertiwi. Berikanlah ridho dan
senantiasa berkahilah setiap elemen-elemen (Mahasiswa, Dosen, Pegawai dan
Petinggi Kampus, serta Alumni) dalam nafas dan jejak kakinya dengan tujuan
untuk berkontribusi untuk Negeri ini, agar menjadi lebih baik dan sejahtera
serta mencapai apa yang dicita-citakan oleh leluhur dimasa lalu. Sekiranya,
kuatkanlah idealisme-idealisme kami untuk senantiasa mengingat
perjuangan-perjuangan para leluhur kami dan membuat kami tetap dijalur yang
Baik. Aamiin Allahumma Aamiin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar