Selasa, 01 September 2015

Serpihan Kecil Untuk Kampusku, Institut Pertanian Bogor



Selamat Ulang Tahun Kampusku, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ke-52. Semoga senantiasa menjadi Pioneer dalam mengatasi permasalahan Bangsa Indonesia khususnya dibidang Pertanian (luas).


Sudah 52 Tahun IPB secara formal (legal) berdiri di Tanah Ibu Pertiwi karena sebelumnya IPB masih bersatu dengan Universitas Indonesia (UI) untuk Fakultas Pertanian (CMIIW). Untuk mengetahui sejarah detailnya, Leser dapat  membuka situs resmi IPB di www.ipb.ac.id.
  
Saya secara resmi diterima di Kampus Rakyat atau IPB ini pada tahun 2010 dibulan Agustus kalau saya tidak salah. Awalnya sempat ragu, karena letaknya ternyata dipelosok Bogor yaitu daerah Dramaga. Hanya saja, saya sempat terpancing emosi (kebanggaan) saya ketika diperjalanan utk daftar ulang melihat spanduk yang terpampang disepanjang jalan mulai dari Jalan Raya Dramaga (Radar) (arah Terminal Laladon menuju Dramaga) dengan kata-kata sekiranya seperti ini “Selamat Datang Putra-Putri Terbaik Bangsa”. Sebuah kalimat yang menurut saya (mungkin yang lain berbeda) memacu jantung saya untuk segera berproses di IPB. Singkat cerita, untuk salam perkenalan tersebut, salah satu faktor yang membuat saya bangga terhadap kampus saya ini.

Empat (4) Tahun saya berproses di IPB (2010-2014), banyak kenangan yang saya rasakan. Mulai dari suka, duka, canda tawa sampai tangis, semua saya lewati dan saya nikmati. Tidak semudah yang saya bayangkan untuk berproses di Kampus Rakyat ini. Banyak halangan dan rintangan yang perlu saya hadapin dan terkadang membuat pergerakan emosi saya begitu volatile. Namun saya ingat pesan-pesan teman dan senior dikampus, yaitu nikmatilah prosesmu. Sampai pada akhirnya, 3 September 2014, saya diwisuda sebagai seorang Sarjana Ekonomi IPB.

Jika ingin dikatakan, darimana awal saya merasakan apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya, jawabannya adalah ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Kampus ini. Selama masa SMA, saya cenderung setelah selesai sekolah selalu langsung pulang kerumah. Tidak pernah terbesit dihati untuk melakukan sesuatu untuk diri saya sendiri (diluar tanggungjawab sebagai seorang pelajar). Di dunia kampus inilah saya mulai menemukan makna aktualisasi diri. Perlahan demi perlahan, diawali dari mengikuti kegiatan kampus yaitu berkecimpung di dunia kepanitiaan sampai organisasi internal kampus (HIPOTESA) dan eksternal kampus (HMI). Sedikit banyak, saya bersyukur dapat diberikan kesempatan untuk berproses sampai sejauh itu. Setidaknya, saya tidak terlalu menyesal seperti dijaman sekolah (SMA) dulu. Karena saya dapat memberikan sedikit (serpihan) kontribusi untuk IPB.

Apakah selama saya berproses Empat (4) Tahun ini, saya sudah merasa cukup puas ? Jawabannya (masih) belum puas. Banyak hal yang menurut saya yang dapat saya lakukan yang lebih untuk IPB khususnya dan untuk bangsa umumnya. Jika saya mengambil sebuah lirik Hymne IPB yaitu “Tridharma nan Mulia”, ada hal yang kurang saya lakukan. Tridharma tersebut terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

Untuk bidang Pendidikan jika sudut pandang saya, mungkin saya sudah mencapai tahap tersebut, namun (baru) tahap Sarjana 1. Lalu bidang Penelitian-pun setidaknya saya pernah berkontribusi dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) meskipun tidak sampai tahap sekaliber Nasional apalag Internasional, namun setidaknya saya pernah melakukan bersama sahabat-sahabat saya dan tidak lupa saya mampu menyelesaikan skripsi saya dan mungkin itu bisa dimasukkan dalam bidang Penelitian. Untuk bidang Pengabdian, mungkin saya sering mengikuti kegiatan kepanitiaan dan organisasi internal dan eksternal dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun untuk sisi ini saya masih merasa sangat kurang. Mungkin karena sampai detik ini, saya belum mampu bekerja dibidang pemerintahan (pengabdian) untuk mampu mengabdi pada masyarakat luas, dan malah (agak) bersebrangan dengan ilmu saya. Namun saya ingat pesan teman dan senior saya, untuk saat ini, nikmatilah prosesmu. Insyaallah, sampai titik darah penghabisan saya akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk para Leser, jangan pernah bertanya kepada saya, apa saja yang sudah saya lakukan untuk Kampus saya selama ini ? Karena kalian hanya akan menerima jawaban keluh-kesah dalam dada ini dalam bentuk penyesalan.

Biarlah, untuk saat ini saya akan menikmati proses saya sebagai diri saya yang sekarang ini, sembari berdoa kepada Allah SWT agar diberikan umur dan kesempatan untuk mencapai tujuan saya tersebut, yaitu Mengabdi kepada Negeri.

Saya tutup tulisan saya kali ini dengan sebuah do’a untuk Kampus saya Tercinta,
“Ya Allah, terimakasih banyak atas nikmat dan rahmat-MU telah menggerakkan tangan-Mu sedemikian rupa sehingga Kampusku (IPB) masih tegak dan tegap berdiri diatas tanah Ibu Pertiwi. Berikanlah ridho dan senantiasa berkahilah setiap elemen-elemen (Mahasiswa, Dosen, Pegawai dan Petinggi Kampus, serta Alumni) dalam nafas dan jejak kakinya dengan tujuan untuk berkontribusi untuk Negeri ini, agar menjadi lebih baik dan sejahtera serta mencapai apa yang dicita-citakan oleh leluhur dimasa lalu. Sekiranya, kuatkanlah idealisme-idealisme kami untuk senantiasa mengingat perjuangan-perjuangan para leluhur kami dan membuat kami tetap dijalur yang Baik. Aamiin Allahumma Aamiin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar